Persis Pilihanku

Anatara dua yang mendatang,
tertangguhku sebentar memerhatinya,
kadangkala berputar aku memahaminya.
Pantas juga aku memilih antaranya,
namun yang itu kadangkala,
lurusnya ada, siurnya ada.
Namun yang kini bukanlah yang biasa,
yang picisan tidak yang enteng bukan.
Yang kelirunya aku dihantuk olehnya,
yang punahnya aku dibolos olehnya.
Antara kaumku dan percayaku,
yang mana buatmu?
Di antaranya tiada muktamad,
menang kaumku atau percayaku?
Kini kau juga keliru,
membabati fikiranmu yang lain.
Ah! sudah...
manakah manis buatmu?
mungkin yang itu juga aku,
tapi, menangkah kau dengannya?
keliru, aku keliru...
kawan, tolonglah...leraikan kalutku,
berikan aku pilihan,
yang akhirku indah, yang kininya indah.
Kaumku atau percayaku?
Yang duanya bumi dan langit.
Biar aku sendiri,
agarku ketemu ketetapan Ilahi,
yang pastinya berlian buatku.
Walau taufan hembus,
walau air menimpa,
walau bumi membuka,
ketetapan itu yang kan datang.

buatku percayaku yang menang,
lantas kekalkan aku di jalan cahaya.
buatmu bukan perihalku,
yang juangnya disangga padamu,
yang cagaran ini dibelimu.
Persiskah pilihanmu?