Sunday, May 14

Tanah kamu dan aku


Perjuangan kita,
Tidak pernah mati,
Namun sahabat,
Ia mampu hilang
Kerna kita asyik, lepa, tertawa..
Telah lama ku nantikan,
Hingga Ia tertanam
Menjadi impian, bukan mimpi,
Dan teriakannya semakin kuat,
Hingga laungannya menjerkah,
Mencarik cebisan hati picisan.
Bangunkan aku, gerakkan aku,

Engkau sahabatku,
Jangan kau lupa hakku,
Hingga aku menyisih,
Maafkan aku, sentapkan aku,
Agar aku teringat air mata itu,
Tangisan yang seringkali dilupa,
Atau tangisan yang tidak pernah ku tahu?
Biar kita luka, tersungkur,
Hatta lelah mencecah maut,
Hatta lemas menggapai nafas,
Jangan izinkanku berhenti,
Jangan izinkanku…
Kerna ku tidak bagimu.
Titisan air mata itu,
Kunci; kunci pelepas singa terikat,
Yang terkandung dalam rijalnya aku,
Kerna tangisan itu,
Tangisan dari saudaraku,

Dari tanah kau dan aku.

No comments: